Wednesday 14 December 2011

cara mengembalikan tampilan timeline menjadi seperti semula

Sebelumnya saya sudah membahas cara merubah atau mengganti tampilan facebook biasa menjadi tampilan timeline pada artikel Cara Merubah Tampilan Facebook Menjadi Tampilan Timeline. Setelah tampilan facebook berubah menjadi tampilan timeline, dapatkah tampilan facebook diubah dan dikembalikan seperti semula lagi? Jawabannya, bisa!

Berikut ini Cara Mengembalikan Tampilan Facebook Timeline Menjadi Seperti Semula :

1. Login terlebih dahulu ke akun facebook anda,
2. Lalu klik link ini : Facebook Developer Apps
3. Setelah halaman terbuka, pada pojok kanan atas klik Edit App (Lihat Gambar yang diberi lingkar merah)


4. Lalu perhatikan pada sidebar kiri bawah, klik Delete App (Lihat gambar yang diberi lingkar merah)


5. Selesai.

cara merubah tampilan facebook menjadi tampilan timeline

Cara Membuat Tampilan Timeline Facebook

Cara Merubah Tampilan Facebook Menjadi Tampilan Timeline - Bosan dengan tampilan facebook yang biasa? Ada cara untuk merubah tampilan facebook yang biasa-biasa saja itu menjadi tampilan baru yang lebih unik, dan sedikit menjadi mirip blog seperti gambar di atas. 

Bagaimana Cara Membuat Facebook Timeline?

Berikut ini cara merubah tampilan facebook menjadi tampilan timeline :
  1. Login terlebih dahulu ke akun facebook anda,
  2. lalu klik link ini : Facebook Developer Apps
  3. setelah halaman tersebut terbuka, pada pojok kanan atas klik tombol Create New App, kemudian beri Display Name dan Namespace aplikasi ini sesuai keinginan,
  4. beri centang pada I agree to the Platform Privacy Policy, lalu klik Lanjutkan,
  5. masukkan captcha, lalu klik Kirim (jika akun Facebook anda belum terverifikasi, silahkan lakukan verifikasi terlebih dahulu),
  6. setelah masuk ke halaman applikasi, klik Open Graph yang ada di sebelah kiri,
  7. pada kotak dialog yang muncul, isikan sesuka anda (bebas), lalu klik Mulai
  8. lalu pada halaman yang muncul, scroll ke bawah, klik Save Changes and Next
  9. kemudian pada halaman yang muncul berikutnya, klik Save and Finish,
  10. kembali ke halaman profil anda (misal : facebook.com/adindarmawan),
  11. lalu pada halaman profil anda akan muncul undangan/invitation untuk menggunakan aplikasi ini, klik Gunakan Sekarang
  12. Selesai.
Tampilan Timeline Invitation

Pada tampilan baru ini, kita juga dapat menambahkan gambar pada bagian header sehingga lebih asik seperti pada contoh preview nomor 1 (paling atas). Tampilan ini hanya dapat dilihat oleh anda dan member facebook lain yang juga menggunakan applikasi ini. Selain itu jika anda mengakses facebook dari komputer lain dan tampilan Timeline tidak muncul, jangan khawatir, cukup dengan menambahkan baris ?sk=timeline dibelakang alamat profil facebook anda saja sehingga menjadi facebook.com/[namaprofilanda]?sk=timeline maka tampilan timeline akan muncul
demikian cara merubah tampilan facebook menjadi timeline, semoga bermanfaat...

Tuesday 6 December 2011


1.Asal-usul

Asal mula wayang golek tidak diketahui secara jelas karena tidak ada keterangan lengkap, baik tertulis maupun lisan. Kehadiran wayang golek tidak dapat dipisahkan dari wayang kulit karena wayang golek merupakan perkembangan dari wayang kulit. Namun demikian, Salmun (1986) menyebutkan bahwa pada tahun 1583 Masehi Sunan Kudus membuat wayang dari kayu yang kemudian disebut wayang golek yang dapat dipentaskan pada siang hari. Sejalan dengan itu Ismunandar (1988) menyebutkan bahwa pada awal abad ke-16 Sunan Kudus membuat bangun 'wayang purwo' sejumlah 70 buah dengan cerita Menak yang diiringi gamelan Salendro. Pertunjukkannya dilakukan pada siang hari. Wayang ini tidak memerlukan kelir. Bentuknya menyerupai boneka yang terbuat dari kayu (bukan dari kulit sebagaimana halnya wayang kulit). Jadi, seperti golek. Oleh karena itu, disebut sebagai wayang golek.

Pada mulanya yang dilakonkan dalam wayang golek adalah ceritera panji dan wayangnya disebut wayang golek menak. Konon, wayang golek ini baru ada sejak masa Panembahan Ratu (cicit Sunan Gunung Jati (1540-1650)). Di sana (di daerah Cirebon) disebut sebagai wayang golek papak atau wayang cepak karena bentuk kepalanya datar. Pada zaman Pangeran Girilaya (1650-1662) wayang cepak dilengkapi dengan cerita yang diambil dari babad dan sejarah tanah Jawa. Lakon-lakon yang dibawakan waktu itu berkisar pada penyebaran agama Islam. Selanjutnya, wayang golek dengan lakon Ramayana dan Mahabarata (wayang golek purwa) yang lahir pada 1840 (Somantri, 1988).
Kelahiran wayang golek diprakarsai oleh Dalem Karang Anyar (Wiranata Koesoemah III) pada masa akhir jabatannya. Waktu itu Dalem memerintahkan Ki Darman (penyungging wayang kulit asal Tegal) yang tinggal di Cibiru, Ujung Berung, untuk membuat wayang dari kayu. Bentuk wayang yang dibuatnya semula berbentuk gepeng dan berpola pada wayang kulit. Namun, pada perkembangan selanjutnya, atas anjuran Dalem, Ki Darman membuat wayang golek yang membulat tidak jauh berbeda dengan wayang golek sekarang. Di daerah Priangan sendiri dikenal pada awal abad ke-19. Perkenalan masyarakat Sunda dengan wayang golek dimungkinkan sejak dibukanya jalan raya Daendels yang menghubungkan daerah pantai dengan Priangan yang bergunung-gunung. Semula wayang golek di Priangan menggunakan bahasa Jawa. Namun, setelah orang Sunda pandai mendalang, maka bahasa yang digunakan adalah bahasa Sunda.

2. Jenis-jenis Wayang Golek
Ada tiga jenis wayang golek, yaitu: wayang golek cepak, wayang golek purwa, dan wayang golek modern. Wayang golek papak (cepak) terkenal di Cirebon dengan ceritera babad dan legenda serta menggunakan bahasa Cirebon. Wayang golek purwa adalah wayang golek khusus membawakan cerita Mahabharata dan Ramayana dengan pengantar bahasa Sunda sebagai. Sedangkan, wayang golek modern seperti wayang purwa (ceritanya tentang Mahabarata dan Ramayana, tetapi dalam pementasannya menggunakan listrik untuk membuat trik-trik. Pembuatan trik-trik tersebut untuk menyesuaikan pertunjukan wayang golek dengan kehidupan modern. Wayang golek modern dirintis oleh R.U. Partasuanda dan dikembangkan oleh Asep Sunandar tahun 1970--1980.

3.Pembuatan



Wayang golek terbuat dari albasiah atau lame. Cara pembuatannya adalah dengan meraut dan mengukirnya, hingga menyerupai bentuk yang diinginkan. Untuk mewarnai dan menggambar mata, alis, bibir dan motif di kepala wayang, digunakan cat duko. Cat ini menjadikan wayang tampak lebih cerah. Pewarnaan wayang merupakan bagian penting karena dapat menghasilkan berbagai karakter tokoh. Adapun warna dasar yang biasa digunakan dalam wayang ada empat yaitu: merah, putih, prada, dan hitam.




4.Nilai Budaya
Wayang golek sebagai suatu kesenian tidak hanya mengandung nilai estetika semata, tetapi meliputi keseluruhan nilai-nilai yang terdapat dalam masyarakat pendukungnya. Nilai-nilai itu disosialisasikan oleh para seniman dan seniwati pedalangan yang mengemban kode etik pedalangan. Kode etik pedalangan tersebut dinamakan "Sapta Sila Kehormatan Seniman Seniwati Pedalangan Jawa Barat". Rumusan kode etik pedalangan tersebut merupakan hasil musyawarah para seniman seniwati pedalangan pada tanggal 28 Februari 1964 di Bandung. Isinya antara lain sebagai berikut: Satu: Seniman dan seniwati pedalangan adalah seniman sejati sebab itu harus menjaga nilainya. Dua: Mendidik masyarakat. Itulah sebabnya diwajibkan memberi con-toh, baik dalam bentuk ucapan maupun tingkah laku. Tiga: Juru penerang. Karena itu diwajibkan menyampaikan pesan-pesan atau membantu pemerintah serta menyebarkan segala cita-cita negara bangsanya kepada masyarakat. Empat: Sosial Indonesia. Sebab itu diwajibkan mengukuhi jiwa gotong-royong dalam segala masalah. Lima: Susilawan. Diwajibkan menjaga etika di lingkungan masyarakat. Enam: Mempunyai kepribadian sendiri, maka diwajibkan menjaga kepribadian sendiri dan bangsa. Tujuh: Setiawan. Maka diwajibkan tunduk dan taat, serta menghormati hukum Republik Indonesia, demikian pula terhadap adat-istiadat bangsa.



KESIMPULAN

Wayang adalah bentuk teater rakyat yang sangat popular. Orang sering menghubungkan kata “wayang” dengan ”bayang”, karena dilihat dari pertunjukan wayang kulit yang memakai layar, dimana muncul bayangan-bayangan. Di Jawa Barat, selain wayang kulit, yang paling populer adalah wayang golek. Berkenaan dengan wayang golek, ada dua macam diantaranya wayang golek papak (cepak) dan wayang golek purwa yang ada di daerah Sunda. Kecuali wayang wong, dari semua wayang itu dimainkan oleh seorang dalang sebagai pemimpin pertunjukan yang sekaligus menyanyikan suluk, menyuarakan antawacana, mengatur gamelan mengatur lagu dan lain-lain.